BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sarkoma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel – sel yang tumbuh terus – menerus secara tidak terbatas / berlebihan (proliferasi), tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh,yang berasal dari jaringan mesodermal (Tjarta, Achmad. 1973).
Payudara manusia berbentuk seperti kuncup, terutama pada nulipara yang terjadi karena konsistensinya yang kenyal. Ada kalanya payudara manusia tidak sama besar, ini sesuatu yang lumrah tapi kita harus waspada dan harus membedakan asimetris yang disebabkan karena pembentukannya atau disebabkan karena pertumbuhan tumor.
Kadang-kadang benjolan pada payudara ini biasanya penuh mengisi seluruh payudara baik salah satu payudara atau keduanya yang disebut “ SARKOMA PHILODES”. Ada kalanya sebagian besar nyaris tidak tergendong oleh penderita . Bila hal tersebut di biarkan bisa menjadi KANKER PAYUDARA. Tumor ini umumnya terjadi pada usia 35-40 tahun.
Namun belum begitu banyak orang yang menyadari begitu bahayanya penyakit yang disebabkan oleh sarkoma, hal ini tentunya sangat memprihatinkan bagi masyarakat Indonesia. Hal ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya kurangnya pengetahuan tentang penyakit sarkoma dan pendidikan yang belum merata dimasyarakat Indonesia.
Oleh karena itu sangatlah diharapkan melalui referat ini agar masyarakat luas memahami tentang sarkoma dan mendeteksi dini terjadinya sarkoma dengan melakukan SADARI atau paling tidak hanya sekedar mengetahui mengenai sarkoma ini, karena pengetahuan tersebut tentunya sangat berguna bagi kita semua.
Oleh karena itu sangatlah diharapkan melalui referat ini agar masyarakat luas memahami tentang sarkoma dan mendeteksi dini terjadinya sarkoma dengan melakukan SADARI atau paling tidak hanya sekedar mengetahui mengenai sarkoma ini, karena pengetahuan tersebut tentunya sangat berguna bagi kita semua.
B. Masalah
Adapun masalah yang di bahas dalam makalah ini,yaitu:
1. Definisi,penyebab,gejala dan tanda,diagnosis,pencegahan,pengobatan, penanganan dan peran bidan pada sarkoma.
2. Melaksanakan Asuhan kebidanan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi yaitu sarkoma.
C. Tujuan
Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang teori sarkoma dan asuhan kebidanan yang di berikan kepada klien dengan sarkoma.
BAB II
ISI
A. Definisi
Kista sarcoma philodes adalah fibro adenoma yang tumbuh meliputi seluruh mamae, adakalanya bertambah besar nyaris tidak tergendong oleh penderita. (Prawirohardjo, sarwono.1997:485)
Tumor philodes (Cista sarcoma philodes) ialah tumor dengan pola Fibroma adenoma mama tetapi stromanya yang lebih seluler. (Cormain,s.1986:91)
Kista sarkoma fillodes mengandung kista –kista besar diantaranya banyak sekali jaringan ikat sehingga terkadang diduga sarkoma dipermukaan tumor terdapat banyak jaringan (seperti lembaran-lembaran/ phylor).
Phylode: menyerupai daun; istilah yang digunakan untuk tumor yang pada pemotongannya memperhatikan lobusi.
B. Etiologi
Etiologi kistosarkoma fllodes belum diketahui secara pasti, namun beberapa hal yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya tumor ini antara lain:
1. Kontrasepsi hormonal (terutama estrogen)
2. Pernah mengalami radiasi di daerah dada (lingkungan)
3. Adanya keturunan (genetik)
4. Wanita usia 35 – 40 tahun, resiko semakin meningkat pada keadaan:
a. Orang tua (ibu) pernah menderita Ca mammae terutama pada usia relatif muda
b. Anggota keluarga menderita Ca mammae
c. Sebelumnya pernah menderita penyakit tumor/ kanker
d. Penderita tumor jinak payudara
e. Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
C. Ciri – ciri kista sarkoma philodis
a) Berbentuk bulat atau lonjong dengan batas yang tegas dan tepat dapat digerakkan.
b) Konsistensi tumor ini ada yang kistik dan padat seperti karet tidak melekat pada kulit .
c) Tumor Philodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3 – 4 cm dan dapat pula berukuran sangat besar dan membuat payudara menjadi besar ( bengkak).
D. Tanda dan gejala
a) Kulit payudara diatas tumor mengkilat.
b) Kulit tegang dan tipis.
c) Kulit payudara memerah.
d) Pembuluh balik yang lebar.
e) Terasa panas.
f) Pembesaran kelenjar regional atau metastasis ( jarang ditemukan ).
g) Tumbuh dengan cepat
E. Cara mengetahui kelainan payudara
SADARI (periksa paudara sendiri)
Adalah pemeriksaan payudara yg di lakukan sendiri oleh tiap wanita dengan cara tertentu secara berkala tiap bulan. Sadari dapat membantu menemukan kelainan atau penyakit payudra yang kemudian harus di pastikan oleh dokter.Waktu yang paling tepat untuk melakukan sadari adalah sekitar semiggu setelah hari terahir menstruasi dengan cara:
1. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara.Biasanya kedua payudara tidak sama besar, putting tidak terletak pada ketinggian yang sama.Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan atau putting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari putting susu segeralah pergi ke dokter.
2. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara.Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah dan periksa lagi.
3. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tanggan kiri di belakang kepala dan sebuah bantal di bawah bahu kiri.Rabalah payudara kiri dengan telapak jari – jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara. Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.
4. Periksalah dan rabalah putting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari – jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan.Bila terasa ada benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan.
F. PENANGANAN
a) Eksisi local untuk lesi yang kecil.
b) Biopsi.
c) Masektomi ditambah dengan pengangkatan fasia pektoralis.
d) Radiasi dilakukan pasca bedah.
BAB III
Asuhan Kebidanan Kesehatan Reproduksi pada Ny.R
Dengan Kista Sarkoma Philodes
No. Register : 110056
Masuk RS tanggal/jam : 25 September 2012/ 15.00 WIB
Dirawat diruang : Periksa
I. PENGKAJIAN Tanggal : 25 September 2012 Jam : 15.10 WIB, Oleh : Bidan M
A. Data Subyektif
1. Identitas Pasien Suami/keluarga
Nama : Ny.R Tn.K
Umur : 37 tahun 40 tahun
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMP DIII
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Swasta
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Alamat : Jl. Anggrek No12 Catur Tunggal, Depok, Sleman
Telp : - -
2. Anamnesa
a. Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan payudaranya.
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan payudaranya terasa tegang, kulitnya berwarna merah, mengkilat, tipis dan terasa panas.
c. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun Siklus : 28 hari
Lama : 6 hari Warna : Merah segar
Keluhan : Tidak ada Bau : Khas
|
Teratur : þ Teratur Tidak teratur
d. Riwayat Perkawinan
Status pernikahan : Sah Perkawinan ke : Satu
Lama : 11tahun Usia menikah pertama kali : 26 tahun
e. Riwayat Obstetric
P2 A0 Ah2
Hamil Ke- | Persalinan | Nifas | ||||||||
Tgl lahir | UK | Jenis Prsalinan | Penolong | Komplikasi | JK | BB | Lktasi | Kmplikasi | ||
Ibu | Bayi | |||||||||
1 | 2003 | aterm | Spontan | Bidan | - | - | P | 3300 | Ya | - |
2 | 2007 | aterm | Spontan | Bidan | - | - | L | 3600 | Ya | |
f. Riwayat KB
No | Jenis Kontrasepsi | Pasang | Lepas | ||||||
Tgl | Petugas | Tempat | Keluhan | Tgl | Petugas | Tempat | Alasan | ||
1 | Suntik 3bln | 2004 | Bidan | BPM | - | 2006 | Bidan | BPM | Ingin Hamil |
| | | | | | | | | |
| | | | | | | | | |
g. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat penyakit yang pernah/sedang diderita pasien
|
|
|
Menurun : Hipertensi DM Asma
Lain-lain FAM
|
|
|
Menular : HIV/AIDS TBC PMS
Lain-lain……………..
|
|
Menahun : Jantung Ginjal
Lain-lain……………..
2. Riwayat penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
|
|
|
|
Menurun : Hipertensi DM Asma
Lain-lain Kanker Payudara
|
|
Menular : HIV/AIDS TBC PMS
Lain-lain……………..
|
|
Menahun : Jantung Ginjal
Lain-lain……………..
3. Riwayat Operasi
|
|
|
|
SC Histerektomi Laparotomi Apendicitis
Lain-lain……………………………………………………
4. Riwayat alergi obat
|
|
Amoksisilin Ampisilin Lain-lain……………………
5. Riwayat Kelainan Ginekologi
|
Keturunan Kembar
|
Rahim Ganda
Lain-lain..…………………………………………
h. Pola Kebutuan Sehari-hari
1. Nutrisi Makan Minum
Frekuensi : 3x/hari 7 gelas/hari
Jenis : Nasi, lauk pauk, Sayur Air putih, Susu
Pantangan : Tidak ada Tidak ada
Keluhan :Tidak ada Tidak ada
2. Eleminasi BAB BAK
Frekuensi : 1x/sehari 3x/sehari
Warna : kecoklatan kuning jernih
Bau : khas feses Khas Urin
Konsistensi : lembek cair
3. Pola Istirahat
Tidur Siang
Lama :2 jam/hari Keluhan : Tidak ada
Tidur malam
Lama : 7 Jam/hari Keluhan : Tidak ada
4. Pola aktivitas sehari-hari
Ibu mengatakan sehari-harinya melakukan pekerjaan rumah tangga
5. Polas Seksual
Frekuensi : 2x/minggu Keluhan : Tidak ada
6. Personal hygine
Mandi :2x/hari
Gosok gigi :2x/hari
Keramas :3x/minggu
Ganti pakaian dalam :2x/hari
|
Jenis pakaian dalam : þ Cotton Linen Lain-lain……
7. Psikososiokultural
a. Pengetahuan dan Respon pasien terhadap keluhan
Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya
b. Respon dan dukungan keluarga terhadap keadaan pasien
Ibu mengatakan keluarga menyarankan untuk memeriksakan keadaannya
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
|
Keadaan umum : þ Baik Lemah
|
|
|
Kesadaran : þ Composmentis Apatis Somnolen Sopor
|
|
Soporo Comatous Coma
Status emosional : stabil
Tanda vital sign :
Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 22 x/menit Suhu : 37 °c
Berat badan : 50 kg Tinggi badan : 159 cm
2. Pemeriksaan fisik
|
|
Kepala : þ Mesochepal Massa/Benjolan Bekas luka
Lain-lain……
|
|
|
Rambut : Rontok þ Lurus/Keriting þ Berkotembe
Lain-lain….…
Muka :þ Oval Odema Bekas luka
Lain-lain.……
|
Mata :þ Simetris Sekret þ Konjungtiva merah muda
Lain-lain…..….
|
|
Hidung : þ Simetris Sekret Polip
Lain-lain…….
|
|
Mulut : Pecah-pecah Pucat þ bersih dan sehat
Lain-lain…….
|
Telinga : þ Simetris þ Lubang bersih Serumen
Lain-lain…….
|
|
|
Leher : Hipertiroid Mumps Pembesaran jugularis
Lain-lain……
|
|
Dada : þ Simetris Retraksi Massa
Lain-lain…….
|
Payudara : Simetris þ Massa/Benjolan þ Nyeri Tekan
Lain-lain…….
|
|
Abdomen : þ Simetris Massa/Benjolan Bekas luka
Lain-lain…….
|
Ekstremitas atas : Odem þGerakan aktif þSimetris
LILA 32 cm Lain-lain…….
|
Ekstremitas bawah : Varises þReflek patella þSimetris
Lain-lain…….
|
|
Genetalia luar : Tanda Infeksi Perlukaan Lain-lain…….
|
Anus : Hemoroid Lain-lain…….
3. Pemeriksaan Penunjang Tgl: Jam:
a. Pemeriksaan Lab
· HB………………………..
· Urine……………………...
· Lain-lain………………….
b. Pemeriksaan Radiologi
· Rontgen…………………..
· USG………………………
· Lain-lain………………….
c. Pemeriksaan Ginekologi
· VT/PD………………….
· IVA…………………….
· Pap Smear………………
· Lain-lain………………..
4. Data Penunjang
Mammography dengan tumor jinak
II. INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa Kebidanan
Seorang ibu Ny.R umur 37 tahun P2A0Ah2 dengan suspek Kista Sarkoma Philodes
DS : - Ibu mengatakan umurnya 37 tahun
- Ibu mengatakan pernah melahirkan 2 kali
- Ibu mengatakan payudaranya ada benjolan, warnanya mengkilat, tipis dan terasa panas
DO: KU : Baik
TD : 120/80mmhg Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 22x/menit Suhu : 37°c
Pernafasan : 22x/menit Suhu : 37°c
Pemeriksaan Fisik :
Payudara terlihat kemerahan, warnanya mengkilat, dan palpasi terasa ada benjolan.
B. Masalah
Cemas
DS : Ibu mengatakan merasa cemas degan keadaan payudaranya
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Kanker Payudara
IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
a. Mandiri
Tidak ada
b. Kolaborasi
Tidak ada
c. Rujuk
Rujuk ke RS untuk pemeriksaan lebih lanjut
V. PERENCANAAN
1. Beritahu ibu hasil pemerikasaaan
- Berikan dukungan baik secara mental maupun spiritual
- Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
- Ajarkan ibu cara merawat payudara yang baik.
- Anjurkan ibu untuk berhenti menjadi akseptor KB hormonal
6. Berikan surat rujukan ke RS untuk tindakan lebih lanjut
VI. PELAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu kemungkinan mengalami kista sarkoma Philodes.
2. Memberi ibu dukungan mental dan spiritual yaitu ibu tidak perlu cemas dengan keadaannya karena belum bisa di pastikan bahwa keadaan ibu belum tentu mengarah pada keganasan.
3. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup supaya daya tahan tubuh ibu tidak menurun yang dapat memperburuk keadaan ibu.
4. Menganjurkan ibu untuk menggunakan BH yang menopang payudara dan nyaman serta menjaga kebersihannya.
5. Menganjurkan ibu untuk berhenti menjadi akseptor KB hormonal ,karena KB hormonal mempengaruhi pertumbuhan sel-sel tumor yang dapat meluas ke seluruh bagian payudara
6. Memberi ibu surat rujukan ke Rumah Sakit untuk tindakan lebih lanjut.
VII. EVALUASI
1. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaanya.
2. Ibu sudah menerima keadaannya dan pasrah atas apa yang akan terjadi.
3. Ibu memahami dan mengerti bahwa akan istirahat yang cukup.
4. Ibu mengerti dan memahami bahwa akan memakai BH yang menopang payudara dengan nyaman.
5. Ibu mengerti dan memahami bahwa akan berhenti menggunakan KB hormonal.
6. Ibu bersedia di rujuk ke Rumah Sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar