Devy Oktaviyanti
I.I. PENGERTIAN
Asma
dalam kehamilan adalah gangguan inflamasi kronik jalan napas terutama sel mast
dan eosinofil sehingga menimbulkan gejala periodik berupa mengi, sesak napas,
dada terasa berat, dan batuk yang ditemukan pada wanita hamil.
Asma
bronchial adalah gangguan fungsi aliran udara paru yang ditandai oleh kepekaan
saluran nafas terhadap berbagai rangsangan dengar karakteristik bronkospasme,
hiper sekresimukosa dan infeksi saluran pernafasan.
Asma
bronchial adalah penyakit dengan karakteristik peningkatan hiperaktivitas
bronkus terhadap berbagai rangsangan. Dengan manifestasi penyempitan trachea
dan bronkus yang luas dan menyeluruh dengan derajat yang berubah, karena
pengobatan maupun secara spontan.
Asma
bronkhial adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermitten, reversible dimana
trakeobronkial berespon secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu. Asma
bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan
bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan
jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan
maupun hasil dari pengobatan.
I.2 IETIOLOG
Etiologi
yang pasti dari asma belum diketahui, dari hasil penelitian yang dilakukan,
menjelaskan bahwa saluran nafas penderita asma mempunyai sifat yang sangat
khas, yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan.
Berdasarkan penyebabnya, asma
bronkhial dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe,
yaitu :
yaitu :
1.
Ekstrinsik (alergik)
Ditandai dengan reaksi alergik
yang disebabkan oleh faktor-faktor pencetus
yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu binatang, obat-obatan (antibiotic dan aspirin) dan spora jamur. Asma ekstrinsik sering dihubungkan dengan adanya suatu predisposisi genetik terhadap alergi. Oleh karena itu jika ada faktor-faktor pencetus spesifik seperti yang disebutkan di atas, maka akan terjadi serangan asma ekstrinsik.
yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu binatang, obat-obatan (antibiotic dan aspirin) dan spora jamur. Asma ekstrinsik sering dihubungkan dengan adanya suatu predisposisi genetik terhadap alergi. Oleh karena itu jika ada faktor-faktor pencetus spesifik seperti yang disebutkan di atas, maka akan terjadi serangan asma ekstrinsik.
2.
Intrinsik (non alergik)
Ditandai dengan adanya reaksi non
alergi yang bereaksi terhadap pencetus
yang tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara dingin atau bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi saluran pernafasan dan emosi. Serangan asma ini menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya waktu dan dapat berkembang menjadi bronkhitis kronik dan emfisema. Beberapa pasien akan mengalami asma gabungan.
yang tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara dingin atau bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi saluran pernafasan dan emosi. Serangan asma ini menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya waktu dan dapat berkembang menjadi bronkhitis kronik dan emfisema. Beberapa pasien akan mengalami asma gabungan.
3.
Asma gabungan
Bentuk asma
yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari
bentuk alergik dan non-alergik.
bentuk alergik dan non-alergik.
Ada beberapa hal yang merupakan
faktor predisposisi dan presipitasi
timbulnya serangan
asma bronkhial.
a.
Faktor predisposisi
1.
Genetik
Dimana
yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui
bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita
penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita
sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika
terpapar dengan foktor pencetus. Selain itu
hipersentifisitas saluran pernafasannya juga bisa diturunkan.
b.
Faktor presipitasi
1.
Alergen
Dimana
alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
a.
Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan
ex:
debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi
b.
Ingestan,
yang masuk melalui mulut
ex:
makanan dan obat-obatan
c.
Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit
ex:
perhiasan, logam dan jam tangan
2.
Perubahan
cuaca
Cuaca
lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi
asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan
asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti: musim hujan,
musim kemarau,musim bunga. Hal ini berhubungan dengan arah angin serbuk bunga
dan debu.
3
. Stress
Stress/
gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa
memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul
harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress/gangguanemosi perlu
diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya
belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.
4.
Lingkungan
kerja
Mempunyai
hubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan asma. Hal ini berkaitan
dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di laboratorium hewan,
industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini membaik pada
waktu libur atau cuti.
5.
Olah raga/ aktifitas jasmani yang
berat
Sebagian
besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas jasmani
atau aloh raga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan asma.
Serangan asma karena aktifitas biasanya terjadi segera setelah selesai
aktifitas tersebut.
I.3 PATOFISIOLOGI
Dasar
kelainan pada asma adalah suatu hiperaktivitas bronkus yaitu sindroma klinik
yang ditandai oleh kepekaan saluran nafas terhadap berbagai rangsangan, baik
rangsangan dari dalam maupun dari luar.
Dengan
manifestasi penyempitan saluran nafas yang menyeluruh dengan derajat yang
berubah-ubah secara spontan atau dengan pengobatan.
Ada
2 komponen penyempitan saluran nafas pada asma yaitu :
a. Bronkospasme
Disebabkan
karena kontraksi otot polos bronkus.
b. Inflamasi dinding mukosa saluran nafas
Menyebabkan
edema dan hiopersekresi mukosa. Hal tersebut menyebabkan obstruksi aliran
udara.
I.4. TANDA DAN GEJALA ASMA BRONKIAL :
a. Batuk keras karena gatal di
tenggorokan.
b. Dipsnoe yang hebat.
c. Cianosis pada ekstrenitas atas dan
bawah.
d. Nafas berbunyi / mengi (wheezing).
e. Nadi cepat dan dangkal.
f. Keringat dingin dan takut pada waktu
serangan biasanya pada malam hari.
g. Produksi spontan.
g. Produksi spontan.
I.5. PENATALAKSANAAN MEDIS ASMA BRONCHIAL
Gunakan obat lokal seperti aminofilin atau kortikosteroid inhalasi atau
oral pada serangan asma ringan . Obat antiasma modern umumnya tidak berpengaruh
negatif terhadap janin selama digunakan sesuai anjuran dokter , kecuali
adrenalin . Adrenalin mempengaruhi pertumbuhan janin akibat penyempitan
pembuluh darah ke janin yang dapat mengganggu oksigenasi pada janin tersebut .
Namun harus diingat bahwa aminofilin dapat menyebabkan penurunan kontraksi
uterus saat persalinan nanti .
1.
Mencegah timbulnya stress
2.
Menghindari factor resiko (pencetus ) yang sudah
diketahui, secara intensif
3.
Mencegah penggunaan obat seperti aspirin dan
semacam yang dapat menjadi pencetus timbulanya serangan
4.
Pada asma yang ringan dapat digunakan obat –
obat local yang berbentuk inhalasi, atau peroral seperti isoproterenol.
5.
Pada keadaan lebih berat penderita harus dirawat
dan serangan dapat dihilangkan dengan 1 atai lebih dari obat dibawah ini :
a.
Epineprin yang telah dilarutka (1:1000), 0,2-0,5
ml, disuntikan subkutis
b.
Isoproterenol (1:100) berupa inhalasi 3-7 hari
c.
Oksigen
d.
Aminofilin 250-500 mg (6mg/kg) dalam infuse
glucose 5 %
e.
Hidrokortison 260-1000mg iv pelan-pelan atau
/infuse dalam dekstrose 10%.
BAB II
ASUHAN
KEBIDANAN ( ASKEB )
ASUHAN KEBIDANAN PADA
IBU HAMIL TRIMESTER III
NY S UMUR 25 TAHUN
G1POAOAHO UMUR KEHAMILAN 36 MINGGU
DENGAN ASMA BRONCHIAL
DI BPS AMANAH BUNDA
NO. Register :
250
Masuk RS/PKM/BPM Tanggal/Pukul : 1 April 2012/10.00 WIB
Dirawat Di Ruang :
periksa
1.
PENGKAJIAN DATA, Tanggal/Pukul: 1 april 2012/10.00 WIB Oleh:Bidan
A.
Biodata ibu suami
1.
Nama : Ny.S Tn.D
2.
Umur : 25 th 30th
3.
Agama : islam islam
4.
Suku/bangsa :
jawa/Indonesia jawa/indonesia
5.
Pendidikan : SMA SMA
6.
Pekerjaan : IRT wiraswasta
7.
Alamat : Bantil. Rt 05 Rw 03 no 10. Bantul, Rt 05 Rw 03 no 10
8.
No.hp :
085245231683 081345700613
B.
Data Subejektif
1.
Alasan datang / dirawat
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2.
Keluhan Utama
Ibu mengatakan merasakan sesak saat bernafas
3.
Riwayat menstruasi
Menarche :12
tahun Lamanya : 7 hari
Siklus :
28 hari Teratur : Ya
Sifat Darah :Cair Keluhan : tidak ada
4.
Riwayat Perkawinan
Status perkawinan : sah Menikah Ke : Satu
Lama : 1
tahun Usia menikah
pertamakali: 24 tahun
5.
Riwayat Obstetrik G1P0A0AH0
Hamil ke
|
Persalinan
|
Nifas
|
|||||||
tanggal
|
Umur
kehamilan
|
Jenis
persalianan
|
penolong
|
komplikasi
|
Jk
|
BB lahir
|
lakrasi
|
komplikasi
|
|
Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama
6.
Riwayat Kontrasepsi yang digunakan
No
|
Jenis
kontrasepsi
|
Pasang
|
Lepas
|
||||||
Tanggal
|
oleh
|
tempat
|
keluhan
|
tanggal
|
oleh
|
tempat
|
keluhan
|
||
Ibu mengatakan belum pernah mengguanakan alat kontrasepsi
7.
Riwayat Kehamilan sekarang
a.
HPM :
23 juli 2011 HPL
: 30 April 2012
b.
ANC pertama umur kehamilan : 8+5 minggu
c.
Kunjungan ANC
Trimester 1
Frekuensi : 2 kali
Keluhan : mual muntah
Komplikasi : Tidak ada
Terapi : B6 XXX 3x1 dan
cymafort 1x1
Trimester II
Frekuensi : 1 kali
Keluahan : mual muntah berkurang
KOmplikasi : tidak ada
Terapi :calkceo 3x1, biomom
3x1
Trimester III
Frekuensi :2 kali
Keluhan : dada sesak, batuk
disertai bunyi mengi
Komplikasi : tidak ada
Terapi : aminophylline 3x1. Asam folat 1x1
d.
Imunisasi TT :
2 kali
TT1 : Tanggal 15 mei
2011
TT2 : Tanggal 20
desember 2011
TT3 : Tanggal 5 febuari
2012
TT4 : Tanggal
TT5 : Tanggal
e.
Pergerakan janian selama 24 jam (dalam sehari)
Ibu mengatakan merasakan gerakan janinnya 10-12 kali dalam 12 jam
8.
Riwayat kesehatan
a.
Penyakit yang pernah/sedang
diderita(menular.menurun dan menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit
menular(IMS,hepatitis,HIV), menurun(DM,hipertensi,Asma),dan menahun(
jantung,ginjal).
b.
Penyakit yang pernah/sedang diderita
keluarga(menular,menurun,dan menahun)
Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu tidak ataupun dari pihak suami
tidak pernah atau sedang menderita penyakit menular
(IMS,HIV,TBC,hepatitis),Menurun (DM,hipertensi.Asma), menahun(Jantung dan
ginjal).
c.
Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan baik dari pihak ibu taupun pihak suami tidak memiliki
riwayat keturunan kembar
d.
Riwayat Operasi
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat operasi
e.
Riwayat Alergi Obat
Ibu mengatkan tidak memiliki riwayat alergi obat
9.
Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
Sebelum Hamil Saat
Hamil
a.
Nutrisi
Makan
Frekuensi :3x/hari 3-4x/hari
Jenis :Nasi,Lauk.Sayur Nasi.Lauk.Sayur.Buah
Porsi : 1 porsi 1
porsi
Pantangan :tidak ada tidak
ada
Keluhan :tidak ada tidak
ada
Minum
Frekuensi :7-8x/hari 7-8x/hari
Jenis : air putih,air teh air
putih,susu
Porsi :1 gelas 1
gelas
Pantangan : tidak ada tidak
ada
Keluhan : tidak ada tidak
ada
b.
Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1x/hari 1x/hari
Warna : kuning kecoklatan kuning
kecoklatan
Kosistensi : lunak lunak
Keluhan : tidak ada tidak
ada
BAK
Frekuensi :5-6xhari 6-7x/hari
Warna : kuning jernih kuning
jernih
Konsistensi : cair cair
Keluhan : tidak ada tida-k
ada
c.
Istirahat
Tidur Siang
Lama : 1 jam/hari 1
jam/hari
Keluhan : tidak ada susah
tidur
Tidur malam
Lama :6-8 jam/hari 6-8
jam/hari
Keluhan : tidak ada tidak
ada
d.
Personal Hygiene
Mandi : 2
x/hari 2x/hari
Ganti pakaian : 2 x/hari 2x/hari
Gosok Gigi :
2x/hari 2x/hari
Keramas : 3x/hari 3x/hari
e.
Pola Seksualitas
Frekuensi :2-
3x/minggu 1x/minggu
Keluhan : tidak
ada tidak
ada
f.
Pola Aktivitas (Terkait kegiatan fisik, olah raga)
Ibu mengatakan biasa melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci
baju..mengepel.menyapu dan memasak.
10.
Kebiasaan
yang mengganggu kesehatan( merokok,
minum jamu, minum beralkohol)
Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan yang emngganggu kesehatan
seperti merokok.minum jamu dan minum beralkohol.
11.
Data psikososial,spiritual dan ekonomi (penenrimaan
ibu/suami/keluarga terhadap kelahiran, dukungan keluarga,hubungan demgam
suami/keluarga/tetangga, perawatan bayi, kegiatan ibadah,kegiatan
social,keadaan ekonomi keluarga.
-
Ibu mengatakan suami dan keluara senang dengan
kehamilannya
-
Ibu mengatakan hubungannya dengan suami dan
keluarga baik
-
Ibu mengatakan akan merawat bayinya sendiri
-
Ibu mengatakan akan menyusui bayinya
-
Ibu mengatakan mengikuti kegiatan didesa
-
Ibu mengatakan rajin beribada
-
Ibu mengatakan keadaan ekonominya baik
12.
Pengetahuan ibu (tentang kehamilan,persalinan,nifas)
-
ibu mengatakan sudah mengetahui tentang
kehamilannya
-
ibu mengtakan sudah pernah mendapat informasi
tentang persalinan
-
ibu mengataka pernah mendapat informasi tentang
laktasi
13.
Lingkungan yang berpengaruh (sekitar rumah dan
hewan peliharaan)
-
Ibu mengatakan rumahnya jauh dari limbah industry
-
Ibu mngatakan tidak memiliki hewan peliharaan
C.
Data Obyektif
1.
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum :
Baik
Kesadaran :
Composmentis
Status Emosional : Stabil
Tanda Vital :
Tekanan Darah :120/90
mmHg Nadi : 90x/menit
Pernapasan :
30x/menit Suhu : 36.70 c
BB sebelum hamil : 56kg TB : 155 cm
BB sat hamil : 66kg
2.
Pemeriksaan Fisik
Kepala : bersih, tidak
ada nyeri tekan,tidak ada massa,tidak ada bekas luka
Wajah : simetris,
tidak oedem,tidak ada bekas luka, tidak ada cloasma
Mata : simetris,
konjungtiva merah muda,sclera putih, tidak ada tanda infeksi
Hidung : simetris,
bersi, tidak ada polip ,tidak ada tanda infeksi
Mulut : simetris,
bersih,tidak ad akaries gigi,gusi tidak berdarah,bibir kering,
Telinga : simetris.bersih,ada
gendang teling,tidak ada tanda infeksi
Leher : tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid,parotis,limped an vena jugularis
Dada :
simetri,tidak ada retraksi dinding dada, ada wheezing
Payudara :
simetris,hiperpigmentasi areola,tidak ada benjolan
Abdomen : ada pembesaran
sesuai umur kehamilan, tidak ada luka bekas operasi, adanya linea nigra.tidak
ada striae
Palpasi
Leopold I : TFU 3 jari dibawah PX .Pada bagian
fundus teraba lunak, tidak melenting yaitu bokong janin.
Leopold II : teraba tahanan
keras memanjang pada perut ibu sebelah kanan yaitu punggung janin dan
bagian- bagian kecil janin pada perut sebelah kiri ibu yaitu ekstremitas
janin.
Leopold III : pada bagian bawah
perut teraba bulat, keras,melenting yaitu kepala janin.
Leopold IV : bagian terendah
janin belum masuk PAP,divergen
Osborn Test :-
Pemeriksaan Mc.Donald :
TFU : 31 cm TBJ:
(31-12)x155=2945 gram
Auskultasi
Djj :130x/menit
Ekstremitas Atas :
simetris, jumlah jari lengkap, Gerakan aktif tidak oedem
Ekstermitas bawah : simetris,
Jumlah jari lengkap, Gerakan aktif, tidak oedem, tidak varises
Genetalia luar :
bersih, tidak ad pembesaran kelenjar bartholini,tidak varises
Pemeriksaan panggul : tidak
dilakukan
(bila perlu)
3.
Pemeriksaan Penunjang Tgl:1 april 2012 Pukul: 10.15 WIB
Telah dilakukan pemeriksaan
laboratorium pada tanggal 25 maret 2012
4.
Data Penunjang Tgl:1
april 2012 Pukul: 10.20 WIB
Hasil pemeriksaan laboratorium
-
PX sputum :
terdapat adanya Kristal charcot leyden yang merupakan degranulasi dari Kristal eosinopil
-
Px Darah: AGD normal, terdapat
peningkatan dari SGOT dan LDH, Hiponatremia dan kadar leukosit kadang-kadang
diatas 15.000 / mm3 ®
menandakan terdapatnya suatu infeksi
-
Px
faktor alergi : peningkatan IGE pada waktu serangan dan menurun pd waktu bebeas
dari serangan
-
Px
Radiologi (Foto thoraks) : Normal, juga digunakan untuk mengetahui, jika ada
komplikasi seperti pneomonia.
-
Px tes
kulit :Normal, untuk mencari faktor alergi
-
EKG : terdapatnya tanda-tanda hipertropi otot jantung
-
Px USG
:Janin tunggal, hidup, intrauteri, presentasi kepala
II.INTERPRETASI DATA
A.
Diagnosa Kebidanan
Seorang ibu G1P0A0Ah0 umur 25 tahun umur kehamilan 36 minggu,janin
tunggal, hidup intrauterine, preskep, puka, belum masuk PAP, dengan Asma
Bronchial
Dasar:
Data subyektif:
a)Ibu mengatakan ini adalah kehamilan pertamanya.
b)Ibu mengatakan berumur 25 tahun.
c)Ibu mengatakan HPHT
tanggal 23 Juli 2011
d)Ibu mengatakan gerakan
janin aktif,
e) ibu mengatakan dadanya sesak disertai batuk dan mengi
Data Obyektif:
a) Palpasi
a.
Leopold I :
TFU 3 jari dibawah PX .Pada bagian fundus teraba lunak, tidak melenting
yaitu bokong janin.
b.
Leopold II :
teraba tahanan keras memanjang pada perut ibu sebelah kanan yaitu punggung
janin dan bagian- bagian kecil janin pada perut sebelah kiri ibu yaitu
ekstremitas janin.
c.
Leopold III :
pada bagian bawah perut teraba bulat, keras,melenting yaitu kepala janin.
d.
Leopold IV :
bagian terendah janin belum masuk PAP,divergen
b. Auskultasi
DJJ : 130 kali/menit
Punctum maximum: berada di kuadran kanan bawah perut ibu.
c).TTV ibu:
c).TTV ibu:
Tekanan
Darah :120/90 mmHg Nadi : 90x/menit
Pernapasan : 30x/menit Suhu : 36.70 c
BB sebelum
hamil : 56kg TB : 155 cm
BB sat
hamil : 66kg
B. Masalah
Sesak dada dan bising mengi
Data dasar
Ibu mengatakan sesak
III. IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI
DIAGNOSA POTENSIAL
Potensial terjadi infeksi saluran
nafas
IV.
TINDAKAN SEGERA
A. Mandiri
- Memeriksa
janin secara teratur melalui USG dan Doppler
-
Memberi obat yang tidak membahayakan janin
-
Anjurkan ibu untuk miring ke kiri saat tidur agar sirkulasi O2 ke
janin lancar.
B. Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter dan tenaga
kesehatan lainnya untuk emnemukan terapi yang tepat untuk menatalaksanakan
pasien.
C. Merujuk
Merukuk ke instansi kesehatan
yang lebih memadai.
V. PERENCANAAN Tanggal: 1 april 2012 Pukul:
10.25 WIB
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2. Berikan nasihat pada ibu
untuk beraktifitas sesuai kemampuan dan menghindari factor pencetus asma
3 . Beritahu ibu posisi tidur yang nyaman
4. lakukan kolaborasi dengan dokter Sp.OG
5. Beritahu ibu pola nutrisi
6. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang satu minggu
lagi atau jika ada keluhan
VI. PELAKSANAAN
1.
Memberitahu
ibu hasil pemeriksaan UK: 36 minggu, tanggal taksiran lahir 30 1pril
2012, TD: 120/90mmHg, R: 30x/menit, N: 90x/menit, s\S: 36,7oC. d
2.
Memberikan ibu nasihat untuk beraktifitas sesuai
kemampuan dan menghindari yang menjadi factor pencetus asma seperti : stress,
emosi, lingkungan kera, olah raga, dan istirahat yang cukup
3.
Member tahu ibu posisi tidur yang nyaman yaitu
dengan miring kekiri kaki kiri lurus dan kaki kanan agak sedikit ditekuk,perut
diganjal bantal keci,agar sirkulasi darah dan oksigen lancer sehingga hibu
tidak merasakan sesak.
4.
Melakukan kolaborasi dengan dokter Sp.OG dalam
pemberian obat :
a.
Ketotifen 2x1 mg/ hari
b.
Metaproterenol
5.
Memberitahu
ibu pola nutrisi yaitu banyak makan makanan yang mengandung karbo
hidrat(nasi, kentang), protein (tahu,tempe) , sayuran hijau, serta
buah-buahan..tetapi kurangi/hindari makanan yang dapat menyebabkan alergi
sepertin telur, udang, kerang, cumi, dan
makanan yang menyebabkan batuk seperti gorengan, ikan asin, atau makanan yang
berminyak serta menghindari makanan yang tidak matang atau setengah matang.
6.
Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang
satu minggu lagi atau apabila ada
keluhan 8 april 2012
VII. EVALUASI
1.
Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya
2.
Ibu sudah mengerti dengan nasihat yang di berikan
dan akan beraktivitas semampunya dan menghindari factor yang menjadi pencetus
asma.
3.
Ibu sudah mengerti dengan posisi tidur yang nyaman
dan akan mempraktikannya dirumah
4.
Ibu sudah di beri obat dari kolaborasi dengan
dokter Sp.OG
5.
Ibu sudah
mengetri tentang pola nutris dan akan menerapkannya dirumah sesuai yang di
beritahu oleh bidan
6.
Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang satu minggu
lagi atau jika ada keluhan.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Asma
bronchial adalah gangguan fungsi aliran udara paru yang ditandai oleh kepekaan
saluran nafas terhadap berbagai rangsangan dengar karakteristik bronkospasme,
hiper sekresimukosa dan infeksi saluran pernafasan. Asma dapat timbul pada
berbagai usia, gejalanya bervariasi dari ringan sampai berat dan dapat
dikontrol dengan berbagai cara. Gejala asma dapat ditimbulkan oleh berbagai
rangsangan antara lain infeksi, alergi, obat-obatan, polusi udara, bahan kimia,
beban kerja atau latihan fisik, bau-bauan yang merangsang dan emosi. .
Obat-obatan : sama saja dengan
obat-obat asma pada masa tidak hamil aminofilin, efidrin, epinefrin dan
kortikosteroid. Pemberian kortikosteroid harus hati-hati ada kasus pre-eklamsi,
karena obat ini dapat menyebabkan retensi cairan dan kenaikan tekanan darah. Juga harus tersedia tabung oksigen
untuk menghadapi status asmatikus.
3.2
SARAN
. Pendeteksian
dini melalui pemeriksaan antenatal sangat penting dilakukan untuk
mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Diadakannya penyuluhan
kepada masyarakat terutama ibu hamil supaya memeriksakan kehamilannya secara
teratur supaya dapat mendeteksi segala komplikasi secara dini agar dapat
menurunkan tingkat kesakitan dan kematian ibu dan bayi.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan.BP-SP:Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono.2002.Ilmu Kebidanan.BP-SP: Jakarta
http://modulkesehatan.blogspot.com/2012/12/makalah-asma-bronchial.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar