A.
PENGERTIAN
a.
Mola hidatidosa adalah
kehamilan abnormal, dengan ciri – ciri stroma villus korialis
langka vaskularisasi dan
edematus. (Augus, 2008)
b.
Hamil mola hidatidosa
adalah Suatu kehamilan di mana setelah fertilisasi hasil
konsepsi tidak
berkembang menjadi embrio tetapi proliferasi dari vili koriales disertai dengan
degenerasi hidropik (Saifuddin, 2002. Hal 156).
c.
Mola hidatidosa adalah
suatu kehamilan yang tidak wajar, yang sebagian atau
Sel uruh vili
korialisnya mengalami degenerasi hiropik berupa gelembung yang menyerupai
anggur.(Martaadisoebrata).
d.
Mola hidatidosa ialah
suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar di mana tidak
ditemukan janin dan
hampir seluruh villi korialis mengalami perubahan hidropik (Wiknjosastro).
e.
Hamil anggur atau mola
hidatidosa adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak
yang terjadi sebagai
akibat kegagalan pembentukan “bakal janin”, sehingga terbentuk jaringan
permukaan membrane (vili) mirip gerombolan buah anggur (Rosmaladewi).
f.
Mola hidatidosa
adalah chorionic villi (jonjotan/gantungan)yangtumbuh
berganda berupagelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga
menyerupai buah anggur atau mata ikan. Karena itu disebut juga hamil
anggur atau mata ikan. Rustam, Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal,
dengan ciri-ciri stoma villus korialis langka,vaskularisasi dan edematus. Janin
biasanya meninggal akan tetapi villus-villus yang membesar dan edematus
itu hidup dan tumbuh terus, gambaran yang diberikan adalah sebagai segugus
buahanggur. Mola hidatidosa adalah perubahan abnormaldarivilli korionik menjadi sejumlah kista yang menyerupai anggur
yang dipenuhi dengan cairan. Embrio mati dan mola tumbuh dengan
cepat,membesarnya uterus dan menghasilkan sejumlah besar humanchorionic
gonadotropin.Dan juga Hamil anggur atau Mola
hidatidosa adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi sebagai
akibat kegagalan pembentukan “bakal janin”, sehingga terbentuk jaringan
permukaan membran (vili) mirip gerombolan buah anggur.Tumor jinak mirip anggur
tersebut asalnya dari trofoblas, yakni sel bagian tepi ovum atau sel telur,
yang telah dibuahi, yang nantinya melekat di dinding rahim dan menjadi plasenta
(tembuni) serta membran yang memberi makan hasil pembuahan.
g.
Wanita yang pernah
mendapat mola hidatidosa dapat mengalaminya lagi. Pengulangan itu bisa
berturut-turut atau diselangi oleh kehamilan non-mola hidatidosa. Mereka yang
hamil pasca mola hidatidosa harus segera memeriksakan diri, apakah kehamilannya
itu normal atau mola hidatidosa lagi. Ibu yang mengalami mola hidatidosa
berulang harus diperingati secara tegas untuk mematuhi jadwal follow-up karena
kemungkinan terjadinya transformasi keganasan lebih besar dari mola hidatidosa
pertama (Acosta Sison, 2005).
h.
Umumnya pengulangan yang terjadi hanya satu kali atau dua kali. Tetapi,
kasus yang ekstrem pernah dilaporkan oleh Hussel, Chien dan Marquez Morter,
yang menemukan mola hidatidosa berulang, masing-masing enam, delapan dan
sebelas kali berturut-turut.
i.
Meskipun sudah banyak melakukan perbaikan pada mola hidatidosa akan tetapi
angka kematian masih tinggi.Hal ini disebabkan karena adanya riwayat mola
hidatidosa, ibu yang tidak mematuhi jadwal follow up sehingga dapat menjadi
keganasan, paritas tinggi serta adanya faktor gizi yang dianggap berpengaruh
terhadap kejadian mola hidatidosa.
j.
Acosta Sison (2005),
menganggap bahwa mola hidatidosa adalah suatu kehamilan abnormal yang
berasal dari ovum patologis, sedangkan faktor yang menyebabkan ovum patologis
ini adalah devisiensi protein kualitas tinggi (highclass protein). Acosta
Sison mengaitkan hal ini dengan kenyataan bahwa di ASIA banyak ditemukan
mola hidatidosa yang penduduknya sebagian termasuk golongan sosial ekonomi
rendah yang kurang mengkonsumsi protein.
k.
Reylond (2005)
mengatakan bahwa bila wanita hamil, terutama antara hari ke-13 dan 21,
mengalami kekurangan asam folat dan histidine, akan mengalami gangguan
pembentukan htymidine, yang merupakan bagian penting dari DNA. Akibat
kekurangan gizi ini akan menyebabkan kematian embrio dan gangguan angiogenesis,
yang pada gilirannya akan menimbulkan perubahan hidropik (Martaadisoebrata, 2005).
B. JENIS MOLAHIDATIDOSA
Mola hidatidosa terbagi menjadi:
a.Mola hidatidosa komplet, merupakan kehamilan abnormal tanpa embrio yang
seluruh vili
korialisnya mengalami degenerasi hidropik yang menyerupai anggur
(Sastrawinata, 2004) b.Mola hidatidosa partial, seperti mola hidatidosa
komplet, tetapi disini masih ditemukan
embrio yang biasanya mati pada masa dini (Sastrawinata,
2004). Umumnya janin mati pada
bulan pertama tapi ada juga yang hidup sampai cukup besar atau bahkan aterm
(Wiknjosastro, 2005).
C. PENYEBAB
Walaupun mola hidatidosa sudah dikenal sejak abad ke enam, sampai sekarang
masih belum diketahui apa yang menjadi penyebabnya. Tetapi telah lama diinsyafi bahwa penderita penyakit
ini mempunyai faktor resiko tertentu. Telah diketahui bahwa penyakit ini banyak
ditemukan pada golongan sosial ekonomi rendah, umur di bawah 20 tahun ada di
atas 30 tahun, paritas tinggi, faktor ovum, imunoselektif dari trofoblas, gizi,
infeksi virus, etnik, genetik dan riwayat mola hidatidosa sebelumnya
(Martaadisoebrata, 2005).
Penyebab mola hidatidosa tidak diketahui, faktor – faktor yang
dapat menyebabkan antara lain :
1. Faktor ovum : ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi
terlambat dikeluarkan.
2. Imunoselektif dari Tropoblast
3. keadaan sosioekonomi yang rendah
4. paritas tinggi
5. kekurangan protein
6. infeksi virus dan factor kromosom.
D.TANDA DAN GEJALA
a. Perdarahan pervaginam dari bercak sampai perdarahan berat.
Merupakan gejala utama dari
mola hidatidosa, sifat
perdarahan bisa intermiten selama berapa minggu sampai beberapa
bulan sehingga dapat
menyebabkan anemia defisiensi besi.
b. Uterus sering membesar lebih cepat dari biasanya tidak sesuai
dengan usia kehamilan.
c. Tidak dirasakan tanda – tanda adanya gerakan janin maupun
ballotement
d. Hiperemesis,
Pasien dapat mengalami
mual dan muntah cukup berat.
e. Preklampsi dan eklampsi
sebelum minggu ke – 24
f. Keluar jaringan mola seperti buah anggur, yang merupakan
diagnosa pasti
Tanda lainnya seperti :
1.
Pada
umumnya tanda kehamilan test urine positif hamil. Ibu mengeluh ada bercak
perdarahan berulang - ulang bahkan bisa menagkibatkan penurunan kadar sel
darah merah ibu ( anemia )
2.
Ibu
hamil dengan Molahidatidosa juga mengeluh mual muntah yang berlebihan
bahakan hingga pada kondisi keracunan kehamilan ( toksemia gravidarum ).Mual
dan muntah ini akibat tingginya kadar hormon HCG ( Hormon Chorionik
Gonadotropin) dalam tubuh ibu.
3.
Perut
ibu semakin membesar tetapi ibu tidak merasakan gerakan - gerakan janin dalam
kandungannya.
4.
Besarnya
perut ibu hamil melebihi besar perut ukuran usia hamil yang seharusnya.
5.
Pada
keadaan lanjut gelembung hamil anggur ikut keluar bersamaan dengan keluarnya
darah dari dalam rahim
Namun demikian memperhatikan tanda gejala
gejala diatas tidaklah cukup. Karena pada keadaan kehamilan dengan
kondisi kehamilan kembar, Keguguran , dan adanya penyakit keganasan pada
ari ari juga menunjukkan salah satu atau sebagian dari tanda tersebut
diatas. Bila ibu hamil menemukan atau mengalami salah satu tanda tersebut
diatas jangan langsung cemas. Periksakan dulu pada dokter dan bidan. Belum
tentu hamil anggur. Pada
permulaannya gejala mola hidatidosa tidak seberapa berbeda dengan kehamilan
biasa, yaitu mual, muntah, pusing dan lain-lain, hanya saja derajat keluhannya
sering lebih hebat. Selanjutnya perkembangannya lebih pesat, sehingga pada
umumnya besar uterus lebih besar dari umur kehamilan. Ada pula kasus-kasus yang
uterusnya lebih kecil atau sama besar walaupun jaringannya belum dikeluarkan.
Perdarahan merupakan gejala
utama mola hidatidosa, biasanya terjadi antara bulan pertama sampai ke tujuh
dengan rata-rata 12-14 minggu. Perdarahan hampir bersifat universal, dan dapat
bervariasi dari bercak sampai perdarahan berat.
E. DIAGNOSIS
Kehamilan mola
hidatidosa dapat diperkirakan bila ditemukan amenore, perdarahan pervaginam,
uterus lebih besar dari tuanya kehamilan, tidak ditemukan tanda pasti
kehamilan, kadar ß-Hcg yang tinggi, preeklamsi-eklamsi yang timbul sebelum usia
gestasi 24 minggu, hiperemesis gravidarum. Penentuan diagnostik dilakukan
dengan USG, yaitu ditemukan gambaran vesicular. Diagnosis pasti ditentukan oleh
pemeriksaan patologi anatomi dan melihat jaringan mola hidatidosa baik melalui
ekspulsi spontan maupun biopsy (Cunningham, 2005).
Diagnosis banding menurut Nyol tahun 2008
1. Diagnosis banding uterus yang ukurannya lebih besar dari pada umur
kehamilan → hidramnion, kehamilan multipel,dan uterus hamil disertai adanya
mioma uteri.
2. Diagnosis banding perdarahan uterus dan nyeri perut pada trimester I atau
trimester II kehamilan →abortus mengancam & abortus incompletus.
3. Diagnosis banding pemeriksaan sonde →Kehamilan biasa
sebelum 20 minggu , Kematian janin intra uterine , Solusio plasenta &
missed abortion.
4. Diagnosa banding pemeriksaan USG → Missed abortion,
Massa dirongga panggul, Massa plasenta yang besar pada kehamilan ganda,
Kematian janin dalam rahim
Pemeriksaan yang biasa dilakukan seperti :
1. Pemeriksaan
Klinis
a. Berdasarkan anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
1.Inspeksi : muka dan
kadang-kadang badan kelihatan kekuningan yang disebut muka mola
(mola face)
2. Palpasi :
- Uterus membesar
tidak sesuai dengan tuanya kehamilan, teraba lembek
- Tidak teraba
bagian-bagian janin dan ballotement dan gerakan janin.
3. Auskultasi : tidak terdengar
bunyi denyut jantung janin
4. Pemeriksaan dalam :
- Memastikan besarnya
uterus
- Uterus terasa lembek
- Terdapat perdarahan
dalam kanalis servikalis
2.Pemeriksaan
Laboratorium
Pengukuran kadar Hormon Karionik Ganadotropin (HCG) yang tinggi maka
uji biologik dan imunologik (Galli Mainini dan Plano test) akan positif setelah
titrasi (pengeceran) : Galli Mainini
1/300 (+) maka suspek molahidatidosa
3. Pemeriksaan
Radiologik
- Plain foto
abdomen-pelvis : tidak ditemukan tulang janin
- USG : ditemukan
gambaran snow strom atau gambaran seperti badai salju.
4. Pemeriksaan
Uji Sonde (cara Acosta-sison)
Tidak rutin dikerjakan.
Biasanya dilakukan sebagai tindakan awal
curretage.
5. Pemeriksaan
Histopatologik
Dari gelembung-gelembung
yang keluar, dikirim ke Lab. Patologi Anatomi
F. KOMPLIKASI
- Perdarahan yang hebat
sampai syok
- Perdarahan
berulang-ulang yang dapat menyebabkan anemia
- Infeksi sekunder
- Perforasi karena
tindakan atau keganasan
G. PENATALAKSANAAN/TERAPI
1. Evakuasi
a. Perbaiki keadaan
umum.
b.Bila mola sudah keluar spontan dilakukan
kuret atau kuret isap
Tindakan kuretase menjadi pilihan untuk membersihkan rahim dari gelembung -
Tindakan kuretase menjadi pilihan untuk membersihkan rahim dari gelembung -
gelembung hamil anggur. Kuretase
dilakukan dapat berulang beberapa kali tergantung
kondisi kehamilan
Molahidatidosa. Dokter akan memeriksa kadar hormon Hcg dalam
tubuh ibu dan memastikan
bahwa sudah sungguh - sungguh bersih. Pada keadaan yang
dianggap berbahaya bagi
kesehatan ibu dapat pula dilakukan tindakan pengangkatan
rahim, namun keputusan
ini juga mempertimbangkan faktor umur ibu dan jumlah anak
yang sudah dimiliki.
Tindakan terakhir ini sangat jarang dilakukan.
- Bila Kanalis
servikalis belum terbuka dipasang laminaria dan 12 jam kemudian
dilakukan kuret.
c.
Memberikan obat-obatan Antibiotik, uterotonika dan perbaiki keadaan umum
penderita.
d. 7-10
hari setelah kerokan pertama, dilakukan kerokan ke dua untuk membersihkan sisa-
sisa jaringan.
e. Histeriktomi total dilakukan pada mola
resiko tinggi usia lebih dari 30 tahun, Paritas 4
atau lebih, dan
uterus yang sangat besar yaitu setinggi pusat atau lebih.
2. Pengawasan Lanjutan
- Ibu dianjurkan untuk tidak hamil dan dianjurkan memakai
kontrasepsi oral pil.
- Mematuhi jadwal periksa ulang selama 2-3 tahun :
1. Setiap minggu pada
Triwulan pertama
2. Setiap 2 minggu pada
Triwulan kedua
3. Setiap bulan pada 6
bulan berikutnya
4. Setiap 2 bulan pada
tahun berikutnya, dan selanjutnya setiap 3 bulan.
- Setiap pemeriksaan ulang perlu diperhatikan :
a. Gejala Klinis : Keadaan
umum, perdarahan
b. Pemeriksaan dalam :
- Keadaan Serviks
- Uterus bertambah
kecil atau tidak
c. Laboratorium
Reaksi biologis dan imunologis :
- 1x seminggu sampai hasil negatif
- 1x2 minggu selama Triwulan selanjutnya
- 1x sebulan dalam 6 bulan selanjutnya
- 1x3 bulan selama tahun berikutnya
- Kalau hasil reaksi titer masih (+) maka harus dicurigai adanya
keganasan
Terapinya juga bisa terdiri dari 4
tahap, yaitu :
a. Perbaikan keadaan umum
b. Evakuasi jaringan / pengeluaran jaringan mola hidatidosa
Pada umumnya evakuasi
jaringan mola hidatidosa dilakukan dengan kuret vakum, kemudian sisanya
dibersihkan dengan kuret tajam. Tindakan kuret hanya dilakukan satu kali. Kuret
ulangan hanya dilakukan bila ada indikasi.
c. Terapi profilaksis dengan sitostatika
Terapi profilaksis diberikan pada kasus mola hidatidosa dengan resiko
tinggi akan terjadinya keganasan misalnya umur tua dan paritas tinggi
yang menolak untuk dilakukan histerektomi atau kasus mola
hidatidosa dengan hasil histopatologi yang mencurigakan.
Biasanya diberikan methotrexate atau actinomycin D.
d. Pemeriksaan tindak lanjut / follow-up
Pada
umumnya para pakar sepakat bahwa lama follow-up berlangsung selama satu tahun,
tetapi ada juga yang sampai dua tahun. Dalam
tiga bulan pertama pascaevakuasi, penderita diminta datang untuk control setiap
dua minggu. Kemudian, dalam tiga bulan
berikutnya, setiap satu bulan. Selanjutnya dalam enam bulan terakhir tiap dua
bulan.
Tindak lanjut dianggap selesai bila satu tahun pasca evakuasi mola
hidatidosa, penderita tidak mempunyai keluhan dan kadar ß-Hcg di bawah 5 IU/L
atau bila penderita sudah hamil lagi dengan normal. Selama tindak lanjut, dianjurkan untuk tidak hamil
dahulu dengan menggunakan kondom atau pil kontrasepsi.
H. PROGNOSIS
Kematian pada mola hidatidosa disebabkan perdarahan,
infeksi, eklamsi, payah jantung atau tirotoksikosa. Di negara maju, kematian
karena mola hidatidosa uppor tidak ada lagi, tetapi di uppor berkembang masih
cukup tinggi yaitu berkisar antara 2,2% dan 5,7%. Persentase keganasan yang dilaporkan oleh berbagai
klinik sangat berbeda- beda, berkisar antara 5,56%.
Terjadinya proses keganasan
bisa berlangsung antara 7 hari sampai 3 tahun pasca mola hidatidosa, tetapi
yang paling banyak dalam 6 bulan pertama. Ada wanita yang pernah menderita mola
hidatidosa, kemudian pada kehamilan berikutnya mendapat mola hidatidosa lagi.
Kejadian mola hidatidosa berulang ini agak jarang (Wiknjosastro, 2005).
KASUS
Seorang ibu Ny.”N” umur 25 tahun G1P0A0Ah0
umur kehamilan 15 minggu datang ke BPM diantar suami Tn. “P” tanggal 12
februari 2012 dengan keluhan mual, pusing, sering mengerluarkan darah, dan kadang mengeluarkan
gelembung-gelumbung dari vagina ibu sejak 2 hari yang lalu.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGIS
NY. “N” UMUR 25 TAHUN G1P0A0Ah0 UMUR KEHAMILAN 15
MINGGU
DI BPM SULASTRI PANDES WEDI SEMARANG
No. Register :
2821200
Masuk RS/PKM/BPM
Tanggal/Pukul : BPM/12 FEBRUARI
2012 /12.30 wib
Dirawat di ruang : Ruang
Periksa
I. PENGKAJIAN DATA Tanggal: Selasa, 12 Februari 2012,Jam: 12.33 WIB
Oleh: Bidan
A. Biodata
1.
Identitas
Ibu Suami
Nama :
Ny. “N” Tuan
“P”
Umur :
25 tahun 27
tahun
Agama :
Islam Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan :
SMA SMA
Pekerjaan
: IRT Wiraswasta
Alamat : Pakahan, jogonalan, Pakahan jogonalan
Alamat : Pakahan, jogonalan, Pakahan jogonalan
No. Telp. : 089980807672 085238770983
B. Data Subjektif
1. Alasan datang/dirawat
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2. KeluhanUtama
Ibu mengatakan pusing,keluar darah bersamaan gelembung dari vagina
Ibu mengatakan pusing,keluar darah bersamaan gelembung dari vagina
3. Riwayat menstruasi
Menarche : 13
tahun Siklus : 28 hari
Lama : 6
hari Teratur : Ya
Sifat Darah : Cair Keluhan: Tidak ada
4. Riwayat Perkawinan
Status Perkawinan :
Sah Menikah ke: 1 kali
Lama :
2 tahun Usia
Menikah Pertama kali: 23 tahun
5. Riwayat Obstetrik: G1P0A0Ah0
Hamil ke-
|
Persalinan
|
Nifas
|
|||||||||
|
Umur kehamilan
|
Jenis Persalinan
|
Penolong
|
Komplikasi
|
JK
|
BB Lahir
|
Laktasi
|
Komplikasi
|
|||
1.
|
Hamil ini
|
|
|
|
|
|
|
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
6. Riwayat Kontrasepsi yang digunakan.
No.
|
Jns kontrasepsi
|
Pasang
|
Lepas
|
||||||
Tgl
|
Oleh
|
Tempat
|
Keluhan
|
Tgl
|
Oleh
|
Tempat
|
Alasan
|
||
1.
|
Ibu mengataka belum pernah menggunakan
alat kontrasepsi
|
||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. HPM : 29-10-2011 HPL
: 4-8-2012 UK saat ini : 15 mggu
b. ANC pertama umur kehamilan :
8 minggu
c. Kunjungan ANC
Trimester I
Frekuensi : 1
Kali
Keluhan :
Mual, muntah
Komplikasi : Tidak ada
Terapi : B6, Bcomp
Trimester II
Frekuensi : 1 Kali
Keluhan : keluar lendir darah
Komplikasi : Tidak ada
Terapi : Fe,
Kalk
Trimester III
Frekuensi : -
Keluhan : -
Komplikasi : -
Terapi : -
d. Imunisasi TT : 1 Kali
TT 1 : tanggal 3-1-2011
TT 2 : tanggal .........
TT 3 : tanggal .........
TT 4 : tanggal .........
TT 5 : tanggal .........
e. Pergerakan Janin selama 24 jam (dalam sehari)
Ibu mengatakan belum merasakan pergerakan janin
8. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang pernah / sedang diderita(menular, menurun dan
menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah / sedang menderita penyakit menular
(Hepatitis, TBC, HIV) menurun (Hipertensi, DM, Asma) menahun (jantung, ginjal)
b. Penyakit yang pernah / sedang diderita keluarga (menular, menurun
dan menahun)
Ibu mengatakan dalam keluarga baik dari suami maupun ibu tidak ada
yang pernah / sedang menderita penyakit menular (Hepatitis, TBC, HIV) menurun
(Hipertensi, DM, Asma) menahun (jantung, ginjal)
c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak ada riwayat keturunan kembar
d. Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak ada riwayat operasi
e. Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak ada riwayat alegi obat
9. Pola Pemenuhan Kebutuhan
Sebelum hamil Saat
Hamil
a.Nutrisi
Makan
Frekuensi : 3 x/hari Frekuensi : 3 x/hari
Jenis : Nasi,sayur,lauk Jenis : Nasi, sayur,lauk
Porsi : 1 piring Porsi : 1 piring
Pantangan : Tidak ada Pantangan : Tidak ada
Keluhan : Tidak ada Keluhan :
Tidak ada
Minum
Frekuensi : 5 x/hari Frekuensi : 6 x/hari
Jenis : air putih, teh Jenis : air putih, teh
Porsi : 1 gelas Porsi : 1 gelas
Pantangan : Tidak ada Pantangan : Tidak ada
Keluhan : Tidak ada Keluhan :
Tidak ada
b.Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1 x/hari Frekuensi : 1 x/hari
Warna : Kuning kecoklatan Warna : Kuning kecoklatan
Konsistensi : Lembek Konsistensi : Lembek
Keluhan : Tidak ada Keluhan :Tidak ada
BAK
Frekuensi : 5 x/hari Frekuensi : 6 x/hari
Warna : Kuning jernih Warna :
Kuning jernih
Konsistensi : Cair Konsistensi : Cair
Keluhan : Tidak ada Keluhan : Tidak ada
c.Istiharat
Tidur siang
Lama : 2 jam /hari Lama
: 2 jam/hari
Keluhan : Tidak ada Keluhan : Tidak ada
Tidur malam
Lama : 8 jam /hari Lama
: 8 jam/hari
Keluhan : Tidak ada Keluhan : Tidak ada
d.Personal
Hygiene
Mandi : 2 x/hari Mandi : 2x/hari
Ganti Pakaian :
2 x/hari Ganti
Pakaian: 2x/hari
Gosok gigi : 3 x/hari Gosok gigi : 3x/hari
Keramas : 3 x/mgg Keramas : 3x/mgg
e.Pola seksualitas
Frekuensi : 3
x/minggu Frekuensi : 1 x/hari
Keluhan : Tidak ada Keluhan :
Tidak ada
f.Pola aktifitas (Terkait kebiasaan fisik,olahraga)
- ibu mengatakan
mengerjakan pekerjaan rumah sehari-hari
- ibu mengatakan
melakukan aktifitas olahraga seperti berjalan-jalan di pagi
hari
10. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok,minum jamu,minuman
beralkohol)
- ibu megatakan tidak pernah melakukan kebiasaan yang mengganggu
kesehatan
seperti merokok, minum
jamu, minuman beralkohol
11. Data Psikososial,Spiritual, dan ekonomi (penerimaan
ibu/suami/keluarga terhadap kelahiran, dukungan keluarga, hubungan dengan
suami/keluarga/tetangga, perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan sosial, keadaan
ekonomi keluarga)
- Ibu mengatakan suami dan keluarga senang terhadap kehamilannya
- Ibu mengatakan suami dan keluarga mendukung penuh kehamilannya
- Ibu mengatakan hubungan dengan suami,keluarga, tetangga terjalin
baik
- Ibu mengatakan akan merawat bayinya sendiri
- Ibu mengatakan rutin mengerjakan sholat 5 waktu
- Ibu mengatakan rutin mengikuti pengajian mingguan dan arisan
- Ibu mengatakan penghasilan keluarganya lancar
12.Pengetahuan
ibu (tentang kehamilan,persalinan, nifas )
- Ibu mengatakan sudah mengerti tentang kehamilan
- Ibu mengatakan sudah mengerti tentang persiapan dan proses
persalinan
- Ibu mengatakan sudah mengerti tentang masa nifas
13.Lingkungan
yang berpengaruh (sekitar rumah dan hewan peliharaan)
- Ibu mengatakan lingkungan di sekitar rumah ibu aman,nyaman dan
bersih
- Ibu mengatakan tidak memiliki hewan peliharaan
C. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran :
Composmentis
Status Emosional : Stabil
Tanda Vital Sign :
Tekanan darah : 100/70
mmHg Nadi :
80 x/menit
Pernafasan : 20x/menit Suhu :
36,5ºC
Berat badan : 63 kg
Tinggi badan: 159cm
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Hidrocepalus□
Messocepalusþ
Wajah : Oval þ Lonjong□ Bulat□
cloasma □
Hidung : Polip□ Sekret□
Bersihþ Simetrisþ
Mulut : Kering□
Kharies□ Stomatitis□ Lidah bersihþ
Telinga : Sumbatan
serumen□ Infeksi□ Pendengaranþ
Leher : Pembesaran
kelenjar tiroid□ kelenjar parotis□ kelenjar limfe□
pembesaran
kalenjar vena jugularis□
Dada : Simetrisþ Benjolan□ Pernafasan teraturþ Denyut jantung teraturþ
Bunyi
wezing□
Payudara : Mamae membesarþ Areola hiperpigmentasiþ Putting susu
menonjolþ
Abdomen : Bekas luka□ Bekas operasi□ Strie albaþ
Palpasi:
Leopold I : TFU : setinggi pusat Pada bagian fundus teraba ballotemen Leopold II : -
Leopold I : TFU : setinggi pusat Pada bagian fundus teraba ballotemen Leopold II : -
Leopold III : Tidak dilakukan
Leopold IV :Tidak dilakukan
Osborn test :
Tidak dilakukan
Pemeriksaan Mc.Donal
TFU : 20 cm TBJ
: (20-12)x155=1240gr
Auskultasi
Djj : tidak
terdengar denyut jantung
Ekstremitas atas :
Simetrisþ Bekas luka□ Oedem□ Kuku tidak pucatþ
Pergerakan normal þ
Ekstremitas bawah:Simetrisþ Bekas luka□ Oedem□ Varisesþ Kuku
Tidak pucatþ Pergerakan Reflek patella kanan þ Reflek
patella kiriþ
Anus :
Hemoroid : Ada□ Tidak adaþ
Genitalia luar : dilakukan pemeriksaan genetalia eksternal terlihat adanya
pengeluaran darah pervaginam dan terlihat
gelembung-
gelembung mola seperti buah anggur
Pemeriksaan panggul : tidak dilakukan
(bila perlu)
3.Pemeriksaan Penunjang Tanggal : 12 februari 2012, Jam :
12.45wib
HB : 10 gr% Protein urine : tidak dilakukan
4.Data Penunjang Tanggal : 24 desember 2011 jam :13.00wib
Test hCG
Positif (+)
II. INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa Kebidanan
Seorang ibu Ny. ‘N’ umur 25 tahun G1P0A0Ah0 umur kehamilan 15
minggu dengan kehamilan molahidatidosa
Data dasar :
1. Data Subjektif :
a. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama.
b. Ibu mengatakan berusia 25 tahun.
c. Ibu mengatakan tidak pernah keguguran.
1. Data Subjektif :
a. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama.
b. Ibu mengatakan berusia 25 tahun.
c. Ibu mengatakan tidak pernah keguguran.
d. Ibu mengatakan
mengeluarkan lendir darah sedikit-sedikit bersamaan
keluarnya gelembung
e. Ibu mengatakan hpht nya 29-10-2011
2. Data Objektif :
- HPL 04 agustus 2012
e. Ibu mengatakan hpht nya 29-10-2011
2. Data Objektif :
- HPL 04 agustus 2012
-TD : 110/70 mmHg
- N:80x/m S:36,5 ºC
- N:80x/m S:36,5 ºC
-HB : 10 gr %
Palpasi leopold I : Tfu :
setinggi pusat , teraba ballotment
- Berat badan : 63 kg Tinggi badan: 159cm
- DJJ : tidak
terdengar
-
Genitalia
luar : terlihat adanya pengeluaran darah pervaginam dan gelembung-gelembung mola seperti buah
anggur
B. Masalah.
Pusing, muntah-muntah ,dan ibu merasa cemas.
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Tumor ganas dari troboflast (choriocarsinoma )
Tumor ganas dari troboflast (choriocarsinoma )
IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
A.Mandiri
Tidak ada
B.Kolaborasi
Tidak ada
C.Merujuk
Merujuk ibu ke RS
Merujuk ibu ke RS
V. PERENCANAAN
Tanggal :12-2-2012 Jam
: 12.40 wib
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini dan beritahu hasil pemeriksaan
2. Anjurkan ibu untuk istirahat
3. Berikan konseling pada ibu seperti tanda bahaya molahidatidosa
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini dan beritahu hasil pemeriksaan
2. Anjurkan ibu untuk istirahat
3. Berikan konseling pada ibu seperti tanda bahaya molahidatidosa
4. Beri KIE tentang Nutrisi
5. Beri ibu terapi
obat
6. Merujuk ibu ke RS
6. Merujuk ibu ke RS
VI. PELAKSANAAN Tanggal :12 -2-2012 Jam : 12.45 wib 1.Menjelaskan ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini bahwa ketika
dilakukan pemeriksaan leopold uterus teraba bulat lebar teraba balotement, tinggi fundus uteri 20 cm,
TBJ 1240 gr,melebihi umur kehamilan saat ini dan ketika pemeriksaan DJJ tidak
terdengar denyut jantung janin, libatkan keluarga untuk memberikan dukungan pada kehamilan.ibu.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup Istirahat tidur lebih kurang 8-9 jam perhari, Ibu dianjurkan untuk tidak melakukan aktifitas yang berat-berat karena dapat memperparah perdarahan yang parah pada vagina ibu
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup Istirahat tidur lebih kurang 8-9 jam perhari, Ibu dianjurkan untuk tidak melakukan aktifitas yang berat-berat karena dapat memperparah perdarahan yang parah pada vagina ibu
3. Memberikan konseling pada ibu mengenai kehamilan molahidatidosa
Menjelaskan pada ibu bahwa kehamilan ibu ini adalah kehamilan mola kehamilan dimana jaringan plasenta (ari-ari) berkembang dan membelah terus menerus dalam jumlah yang berlebihan atau membentuk bergelembung atau seperti buah anggur,dan Memberitahu ibu bahaya kehamilan mola atau hamil anggur, kehamilan molahidatidosa ini harus digugurkan segera setelah diagnosa ditentukan karena dapat berlanjut menjadi choriocarsinoma yaitu tumor ganas dari troboflast yang biasa timbul setelah kehamilan molahidatidosa.dan Ibu dapat hamil lagi, bila uterus ibu dilakukan kuretase agar dapat membersihkan jaringan-jaringan mola yang seperti buah anggur tersebut, ibu dapat hamil lagi setelah jarak 2 tahun dari.kehamilan.ini..
4. Menjelaskan pada ibu tentang nutrisi dan gizi yang baik yang mengandung protein, vitamin, karbohidrat, lemak, mineral yang dapat mencukupi kebutuhan kehamilan ibu saat ini seperti nasi, sayur, lauk misal : tempe, tahu, ikan, hati, daging, buah dan susu.
Menjelaskan pada ibu bahwa kehamilan ibu ini adalah kehamilan mola kehamilan dimana jaringan plasenta (ari-ari) berkembang dan membelah terus menerus dalam jumlah yang berlebihan atau membentuk bergelembung atau seperti buah anggur,dan Memberitahu ibu bahaya kehamilan mola atau hamil anggur, kehamilan molahidatidosa ini harus digugurkan segera setelah diagnosa ditentukan karena dapat berlanjut menjadi choriocarsinoma yaitu tumor ganas dari troboflast yang biasa timbul setelah kehamilan molahidatidosa.dan Ibu dapat hamil lagi, bila uterus ibu dilakukan kuretase agar dapat membersihkan jaringan-jaringan mola yang seperti buah anggur tersebut, ibu dapat hamil lagi setelah jarak 2 tahun dari.kehamilan.ini..
4. Menjelaskan pada ibu tentang nutrisi dan gizi yang baik yang mengandung protein, vitamin, karbohidrat, lemak, mineral yang dapat mencukupi kebutuhan kehamilan ibu saat ini seperti nasi, sayur, lauk misal : tempe, tahu, ikan, hati, daging, buah dan susu.
5. Memberikan ibu terapi obat berupa tablet
FE dan kalk di minum sehari sekali setiap
hari.
6. Memberitahu ibu dan keluarga untuk di lakukan rujukan kedokter spesialis kandungan untuk dilakukan pemeriksaan USG dan untuk di lakukan kuretase isap untuk membersihkan uterus dari sisa jaringan gelembung-gelembung mola yang seperti buah anggur.
6. Memberitahu ibu dan keluarga untuk di lakukan rujukan kedokter spesialis kandungan untuk dilakukan pemeriksaan USG dan untuk di lakukan kuretase isap untuk membersihkan uterus dari sisa jaringan gelembung-gelembung mola yang seperti buah anggur.
VII.
EVALUASI
Tanggal:12-2-2012 jam:13.05 WIB
1.Ibu dan keluarga mengerti tentang kondisi ibu saat ini dah sudah
mengetahui hasil pemeriksaan
2. Ibu bersedia untuk banyak istirahat dan mengurangi aktifitas/pekerjaan berat
3. Ibu mengerti tentang konseling yang diberikan dan ibu sudah tahu kehamilan yang ibu alami dan sudah bisa menjelaskan kembali pada bidan saat di beri pertanyaan .
4. Ibu mengerti tentang nutrisi yang harus dipenuhi selama kehamilan
5. Ibu bersedia minum obat dan sudah tahu cara meminumnya
2. Ibu bersedia untuk banyak istirahat dan mengurangi aktifitas/pekerjaan berat
3. Ibu mengerti tentang konseling yang diberikan dan ibu sudah tahu kehamilan yang ibu alami dan sudah bisa menjelaskan kembali pada bidan saat di beri pertanyaan .
4. Ibu mengerti tentang nutrisi yang harus dipenuhi selama kehamilan
5. Ibu bersedia minum obat dan sudah tahu cara meminumnya
6. Ibu bersedia untuk memeriksakan keadaannya lebih lanjut ke dokter dan
bersedia untuk di rujuk .
DAFTAR PUSTAKA
Martaadisoebrata.
2000.ILMU KEBIDANAN.muhamedika:jakarta
SARWONO
PRA.WIROHARDJO. Jakarta.2002 Hal 341-348.
Mochtar.
R.Penerbit Buku Kedokteran. ECG. Jakarta. 1998.
Prawirohadjo,Mola
Hidatidosa.Yayasan Bina Pustaka SARWONO
PRAWIROHADJO.
Jakarta.
http://medicastore.com/penyakit/893/Mola_Hidatidosa_Hamil_Anggur.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar